idealisme hanya sebuah teori
Sebuah gagasan gagasan imaginer utopis
Tetapi
Aku memahami jalan hitam dan putih
Aku memahami dogma-dogma normative dari sebuah teks suci
Tetapi
Dimanakah nalar-nalar teks itu?
Dimana aku harus menjalankannya
Barangkali aku hanya menganggap teks itu hanya sebuah monolog
Membaca, menghafal tapi aku tak kuasa menjalankannya
Teks suci
Maafkan hanya menjadikanmu sebagai monolog
Memahamimu secara monolog sudah menjadi kebanggaan manusia
Sudah menjadi tolak ukur kesucian manusia
Sudah menjadi panutan
Merekalah manusia alim yang menjadi panutan agamamu sekarang ini
sebuah inspirasi ternyata harus menempuh jalan panjang
dan keberanian untuk membuka mimpi
tetapi,
di manakah eksistensi bersembunyi
dalam tahun-tahun pengembaraan?
di manakah mimpi berujung
dalam ruang kesendirian?
barangkali soltaire bisa menjawab,
melalui suara kesenyapan
anak-anakku, jadilah pegawai negeri,
karena kerjanya gampang,
cukup apel pagi, selebihnya baca koran
ambil gaji pada awal bulan
pegawai negeri,
kerja melompong, tak peduli kantong kosong
masih ada proyek yang bisa dicolong
yang penting omong kosong
pegawai negeri
tidakkah kau tahu?
lencana jabatan di dadamu itu sebenarnya jengkol?
bentuk dan rupanya memang jengkol
apalagi baunya, jelas jengkol!
bau jengkol lencana jabatan
dari bangkai busuk korupsi dan gratifikasi
yang disebut insentif prestasi
Hidup Pegawai Negeri!
Hidup Jengkol!
by ali asghar